Pengalaman Shalat Jum'at di Bali
Jum'at, 4 April 2015 merupakan hari yang bersejarah buat saya.
Pada hari itu saya melaksanakan shalat Jum'at untuk pertama kali di Pulau Bali.
Pada awal pertama saya bertugas di Bali, saya merasa bingung untuk shalat Jumat.
Akantetapi kekhawatiran saya itu musnah, karena di Pulau Bali juga ada beberapa masjid yang biasa digunakan untuk pelaksanaan shalat Jum'at.
Setelah beberapa menit saya mencari masjid dengan bantuan Google Maps, akhirnya saya bisa melaksanakan shalat Jum'at. Saya melaksanakan shalat Jum'at di Masjid Agung. Jamaahnya luar biasa banyak.
Selesai shalat Jumat saya duduk-duduk di teras masjid. Kemudian datang seseorang yang menghampiri saya, kemudian kami mengobrol. Ternyata beliau adalah kepala SD Islam yang sekolahnya tidak jauh dari Masjid. Beliau juga berasal dari Jawa.
Kemudian saya juga dikenalkan dengan ketua pengurus masjid, beliau juga seorang guru yang dari Jawa.
Dan saya juga di beritahu bahwa ada semacam Perkumpulan/Paguyuban Khusus orang Banyumas.
Tapi saya tidak bertanya terlalu jauh tentang Pauyuban itu, jadi sampai sekarang saya belum gabung ^^.
Hari itu sangat berkesan, karena saya mengobrol dengan "orang-orang penting" dalam perkembangan Islam di kabupaten.
Pada hari itu saya melaksanakan shalat Jum'at untuk pertama kali di Pulau Bali.
Pada awal pertama saya bertugas di Bali, saya merasa bingung untuk shalat Jumat.
Akantetapi kekhawatiran saya itu musnah, karena di Pulau Bali juga ada beberapa masjid yang biasa digunakan untuk pelaksanaan shalat Jum'at.
Setelah beberapa menit saya mencari masjid dengan bantuan Google Maps, akhirnya saya bisa melaksanakan shalat Jum'at. Saya melaksanakan shalat Jum'at di Masjid Agung. Jamaahnya luar biasa banyak.
Selesai shalat Jumat saya duduk-duduk di teras masjid. Kemudian datang seseorang yang menghampiri saya, kemudian kami mengobrol. Ternyata beliau adalah kepala SD Islam yang sekolahnya tidak jauh dari Masjid. Beliau juga berasal dari Jawa.
Kemudian saya juga dikenalkan dengan ketua pengurus masjid, beliau juga seorang guru yang dari Jawa.
Dan saya juga di beritahu bahwa ada semacam Perkumpulan/Paguyuban Khusus orang Banyumas.
Tapi saya tidak bertanya terlalu jauh tentang Pauyuban itu, jadi sampai sekarang saya belum gabung ^^.
Hari itu sangat berkesan, karena saya mengobrol dengan "orang-orang penting" dalam perkembangan Islam di kabupaten.
Comments
Post a Comment
Thanx for comment