Hai, saya punya pengalaman tentang ATM terblokir dan Tabungan yang hilang. Ceritanya begini. Waktu itu saya mau mengambil uang di ATM BRI, tapi entah kenapa saya langsung tekan PIN dengan santai dan cepatnya (mungkin karena habis mengetik di komputer). Saya malah memasukan PIN ATM bank lain. Saya benar-benar tidak nyadar. Ya sudah, ATM BRI saya terblokir. Saya pulang ke rumah dan langsung browsing-browsing bagaimana cara mengembalikan ATM BRI yang terblokir. Syaratnya harus ada Surat Kehilangan dari kantor polisi dan buku tabungan BRI. Sialnya, buku tabungan BRI saya pun hilang!!! Saya sudah cari-cari, tapi tidak ketemu. Ya sudah, saya mengurus masalah-masalah tersebut seperti di bawah ini: Pertama, saya harus membuat surat kehilangan di Polsek. Di sini bayar apa tidak? (Intinya TIDAK GRATIS.hehehe) Kedua, datang ke kantor BRI dan bawa foto copy KTP. Jangan lupa juga bawa ATM yang terblokir. Ketiga, jangan lupa ambil nomor antrian untuk bertemu CS. Keempat, serahkan pe...
Senin, 2 Februari 2012 Setelah izin pada Pak Yonas (kepsek) selama beberapa hari untuk kepentingan rapat di Ruteng, Senin pagi saya berangkat ke Reo. Tujuan pertama saya adalah atm bersama satu-satunya di kecamatan Reo. Namun nasib baik belum berpihak pada saya. Atm itu memang masih rusak sudah beberapa hari lamanya. Akhirnya saya putuskan untuk mengambil uang di BRI. Ternyata antrian nya sudah banyak sekali untuk ukuran jam sepagi itu. Tapi mau bagaimana lagi saya harus antre. Entah sudah berapa jam saya antre, perasaan saya sangat tidak enak sekali. Kepala saya terasa berat dan pusing, badanku merinding. Saat itu saya pergi keluar ruangan dahulu, karena antrian juga masih banyak. Saya membeli minuman di sekitar bank. Setelah saya minum, perasaan masih tetap saja tidak enak. Ingin sekali rasanya tiduran, tetapi masa mau tiduran di depan bank, entar di kira orgil. Perasaan itu saya tahan-tahan, karena saya memang harus mengambil uang mengingat uang di ...
Sebuah Catatan Kecil Senin, 19 Desember 2011 Pagi itu menjadi pagi yang sangat berkesan buat saya. Masuk sekolah penempatan yang akan menjadi tempat mengabdiku. Selesai sholat Subuh saya mandi pagi. Kucari pakaian putihku yang masih dalam koper coklat kecilku. Kuambil dan kulihat baju putihku kusut karena tidak di setrika. Kupakai lengkap dengan celana hitamku tentunya. Biar tambah pe-de kupakai minyak rambut hingga parfum yang sudah kusiapkan sejak dari pulau Jawa. Semua telah siap, kami (saya, Pak Slamet, Bu Diah, Bu eni) menuju sekolah yang akan menjadi tempat mencurahkan semua bekal ilmu yang kami punya. Dengan penuh percaya diri kami melangkah menyusuri jalan yang baru pertama kali kami injak. Senyuman terbaik kami berikan pada setiap orang yang berpapasan. Begitu banyak ucapan dan sapaan juga kami terima dari orang-orang yang melihat kami dengan muka terheran. ”Selamat pagi Pak...., selamat pagi Bu...” Ucapan dari beberapa siswa yang berpapasan ...
Comments
Post a Comment
Thanx for comment