Detik

Kami adalah bolang dari Ojang, NTT Petik kelapa muda, makan bersama. Kangen dengan mereka euy.... Mereka dari kiri : Wawan, Andri, Saya, Vicki, dan Toyo (pemilik kelapa).

Pengalaman peratama saya memperingati hari kemerdekaan RI di luar pulau Jawa. Pada peringatan HUT RI ke-67 saya memperingatinya di Kab. Manggarai NTT, tepatnya di SD Negeri Ojang. Setelah saya bertanya-tanya pada kepala sekolah dan guru di tempat saya mengajar katanya kalau upacara HUT RI di laksanakan di sekolah sebelah, sebagai guru SM3T, saya merasa perlu sekali mengadakan upacara bendera di SD Negeri Ojang. Hal ini tentunya melalui banyak pertimbangan, minta pendapat sana-sini. Setelah saya putuskan untuk mengadakan upacara, saya sesegera mungkin membagi siswa untuk menjadi petugas upacara. Hal tersebut bukanlah perkara mudah bagi saya, karena sebagian besar mereka tidak mengetahui peraturan baris berbaris.  Tapi dengan kerjasama dari berbagai pihak, pelaksanaan upacara HUT RI dapat terlaksana dengan cukup lancar, dan saya bangga dengan mereka!!! Untuk memeriahkan acara, sebelum hari-H saya mengadakan beberapa lomba yang diikuti oleh semua siswa SD Negeri Ojang. Lomb...

                                    Beberapa gambar terbaikku saat menggambar di atas papan tulis.

Banyumas, 25 Januari 2013 Tuhan, di sore yang gerimis ini saya merasa kangen sekali dengan keluarga besar saya di Flores. Tak hanya keluarga di Ojang, tapi juga dengan murid-murid saya di SD Negeri Ojang. Walaupun murid saya agak bandel, tetapi mereka masih sangat lugu dan lucu-lucu sekali. Saya rindu senyum mereka kala bercanda denganku, Saya rindu mereka yang selalu mengerubungi saya saat istirahat, Saya rindu mereka kala membantah perintah saya, Saya rindu mereka saat bicara dengan bahasa Manggarai, bahasa Bugis, Bahasa Bima, Saya rindu mereka marah saat saya merebut mente mereka yang sedang mereka mainkan, Saya rindu menghukum siswa yang bandel, Saya rindu pak Yonas, pak Bene, pak Adi, Bu Nur, Bu Elda, dan Bu Feni, Saya juga rindu Ajiz yang belum sempat pamitan, yang menemani saya ke bendungan dengan Aco, Sardi, Fian, Salin,  Saya juga belum sempat dengan bapaknya Aco yang udah memberikan gratis minyak tanah saat saya belanja di kiosnya, ...

Pernah suatu hari saya mengajar kelas yang kosong. Kelas yang kosong saat itu adalah kelas 4. Saya sering agak menggurutu juga, karena sering guru yang seharusnya mengajar malah tidak berangkat. Saya terkadang mengisi sampai 3 kelas dalam satu waktu. Benar-benar semangat untuk mengajar guru di sana memang sangat kurang. Ini bukanlah suatu aib yang harus di tutup-tutupi, malah sebaliknya harus ada penyelesaiannya. Tapi sudahlah kita bahas lain waktu lagi.             Setelah lihat roster (jadwal) saat itu adalah mata pelajaran SBK. Seperti biasa, saya lihat-lihat silabus atau tidak buku SBK. Ternyata silabus tidak ada, ya sudah saya lihat-lihat saja buku SBK nya. Setelah saya baca sekilas memang sangat menarik materinya, akan tetapi alat dan bahan tidak tersedia.             Seperti biasa, saya lebih sering mengisi dengan menggambar atau pilihan lain adalah menyanyi. Har...

Sebuah Catatan Kecil Senin, 19 Desember 2011   Pagi itu menjadi pagi yang sangat berkesan buat saya. Masuk sekolah penempatan yang akan menjadi tempat mengabdiku. Selesai sholat Subuh saya mandi pagi. Kucari pakaian putihku yang masih dalam koper coklat kecilku. Kuambil dan kulihat baju putihku kusut karena tidak di setrika. Kupakai lengkap dengan celana hitamku tentunya. Biar tambah pe-de kupakai minyak rambut hingga parfum yang sudah kusiapkan sejak dari pulau Jawa. Semua telah siap, kami (saya, Pak Slamet, Bu Diah, Bu eni) menuju sekolah yang akan menjadi tempat mencurahkan semua bekal ilmu yang kami punya. Dengan penuh percaya diri kami melangkah menyusuri jalan yang baru pertama kali kami injak. Senyuman terbaik kami berikan pada setiap orang yang berpapasan. Begitu banyak ucapan dan sapaan juga kami terima dari orang-orang yang melihat kami dengan muka terheran. ”Selamat pagi Pak...., selamat pagi Bu...” Ucapan dari beberapa siswa yang berpapasan ...